Waspadai Dampak Sering Membentak Anak!
Ketika melihat si Kecil berulah atau bersikap buruk, pastinya orang tua spontan memarahi anak hingga muncul respon membentak kepada anak. Membentak atau berteriak kepada anak merupakan hal yg bisa menunjukkan superioritas dan menarik perhatian agar anak mendengarkan ucapan kita. Namun, tahu nggak Mom, bahwa terlalu sering membentak anak punya dampak negatif terhadap perkembangannya?
Bentakan merupakan gelombang suara yang bahkan disertai oleh gelombang emosi oleh otak kiri dan akan berkolaborasi memunculkan gelombang baru dengan efek negatif. Hal ini akan akan memberikan efek destruktif pada sel-sel otak, terutama pada anak yang dibentak.
Dampak Negatif Membentak Anak
- Kerusakan pada sel-sel otak
- Jantung akan melemah
- Anak akan memiliki sifat pemarah dan egois
- Anak merasa tidak disayang dan merasa dirinya tidak berharga
- Konsentrasi menurun
- Muncul rasa depresi dan kecemasan pada anak
- Mempunyai perilaku minder dan takut mencoba hal-hal baru
- Kecenderungan menarik diri dari orangtua dan akan mudah terpengaruh oleh lingkungan luar
- Memiliki sifat keras kepala, penantang, dan suka membantah orang tua
- Memiliki kepribadian yang tertutup/ introvert
Tips Menghindari Perilaku Membentak Anak
- Perlu diingat bahwa anak akan meniru setiap kata-kata yang dikeluarkan oleh orangtua kepadanya
- Saat marah kepada anak, segera ubah posisi tubuh. Missal, marah ketika sedang berdiri, maka segera ubah menjadi duduk. Karena hal ini akan menurunkan ketegangan emosi
- Menghindar sejenak dari anak ketika emosi sedang meluap
- Ingatlah, perilaku anak di masa depan merupakan hasil didikan dan bimbingan dari orangtua.
- Tarik napas dan hembuskan secara perlahan, akan membuat dada yang sesak menjadi terasa longgar.