3 Rekomendasi Film Tentang Perang dan Kemanusiaan
“If we do not end wars, war will end us”
– H. G. Wells
Konflik yang terjadi antara Palestina-Israel semakin memanas di penghujung Ramadan 1442H. Terkadang kita bingung harus mendukung yang mana, pada kenyataannya yang harus kita dukung adalah rasa kemanusiaan itu sendiri, bahwa segala bentuk penindasan baik dari pihak-pihak yang terlibat harus dihentikan. Berikut rekomendasi film agar kita semakin bisa bersimpati terhadap korban perang.
- Inch’ Allah (2012)
Inch Allah adalah sebuah film mengisahkan seorang dokter medis asal Kanada, Chloe yang bertugas di Klinik Bulan Sabit Ramallah, Tepi Barat. Ia tinggal di sebuah apartemen yang letaknya di Yerussalem bersama seorang prajurit militer Israel yang bernama Ava. Chloe setiap hari harus melalui pemeriksaan di daerah perbatasan Palestina-Israel untuk menjalankan profesinya sebagai dokter di Ramallah, Tepi Barat. Karena tugasnya inilah ia menyaksikan efek dari konflik Israel-Palestina pada teman-teman, kolega, dan pasien di kedua sisi perbatasan.
Film garapan dari sutradara Kanada ini mengajak kita agar lebih bersimpati kepada korban perang, terutama wanita dan anak-anak dari sudut pandang yang unik.

- Grave of the Fireflies (1988)
Animasi yang digarap oleh Hayao Miyazaki melalui studio GHIBLI ini menceritakan dua kakak-adik yang tetap bertahan hidup di tengah kondisi Perang Dunia II di Jepang. Film ini memiliki sudut pandang dari kedua anak yang telah kehilangan kedua orangtuanya dan tetap harus realistis untuk mendapatkan makanan. Film ini cukup menguras emosi penuh haru biru, sangat cocok ditonton Bersama keluarga.

- Jojo Rabbit (2019)
Jojo Rabbit sebenarnya bukanlah film perang, namun masih memiliki vibes perang. Jojo Rabbit menceritakan tentang seorang anak bernama Jojo yang tinggal di Jerman pada akhir Perang Dunia II. Jojo tinggal bersama ibunya, Rosie, sementara ayahnya menghilang dan kakaknya meninggal dunia.
Suatu hari, Jojo menemukan seorang gadis Yahudi bernama Elsa Korr di loteng kediamannya. Elsa langsung menghentikan Jojo yang berniat memberitahu keberadaannya pada Gestapo. Meskipun film ini memiliki latar waktu Perang Dunia II yang gelap, namun unsur komedinya terasa begitu kental. Adolf Hitler yang dikenal garang dalam sejarah pun sukses dimunculkan sebagai karakter lucu sepanjang film ini.
Film ini mengajarkan pada kita akan arti kemanusiaan di tengah ideologis apa yang kamu tanamkan di dalam dirimu, bahwa perdamaian dan hak hidup manusia harus dijunjung tinggi.

