Siswa Grade 5 Primary Years Program (SD) Al Firdaus World Class Islamic School, Muhammad Arkazora Aghdiran, menjadi Juara 1 Lomba ABK Berseri dan Literasi Inklusi Daring Tingkat Nasional 2018 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Sementara itu, siswa Middle Years Program (Sekolah Menengah) Al Firdaus World Class Islamic School, Arkautar Yogaraksa, menjadi Juara 2 Nasional di ajang yang sama dalam kategori Desain Grafis.
Arkazora yang merupakan siswa penyandang autism tersebut membawakan cerita tentang Malin Kundang yang dikemas dalam bentuk video daring. Diselenggarakan di Jambi pada 6 – 9 November 2018, Arkazora menyisihkan 5 peserta yang merupakan perwakilan dari 6 provinsi di Indonesia. Sebelumnya para peserta tersebut mengirimkan karya video kepada pihak panitia dan kemudian dipresentasikan di hadapan tiga orang juri dari Kemendikbud dalam event lomba tersebut.
“Alhamdulillah Arka menjadi juara pertama. Ia mempresentasikan tentang bagaimana pembuatan video tersebut dilakukan. Apa tujuan dibuat video serta manfaat dari cerita yang disampaikan oleh Arka tersebut,” kata Erma Alfiana Hidayah, Guru SD Al Firdaus, yang mendampingi Arka dalam lomba. Tak hanya mempresentasikan karyanya saja, Arkazora membawa alat-alat peraga untuk mendukung presentasinya seperti lukisan kapal dan gambar-gambar budaya khas Sumatera Barat yang menjadi latar belakang cerita rakyat Malin Kundang.
Erma menjelaskan, Arka dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan juri dengan gaya khas anak-anak yang lugu namun cerdas. Seperti saat ditanya mengapa ia tak membawa batu Malin Kundang, Arka tak habis akal untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan juri. “Waktu itu, Arka bercerita bahwa ia harus pergi ke Padang untuk membawa batu itu, harus naik pesawat lagi, jadi ia tak bisa membawa batu itu,” kata Erma.
Menurut Erma, salah satu hal yang membuat Arka menjadi juara adalah ia melakukan hobi yang disenanginya sehingga ia enjoy menjalani lomba dari tingkat kota hingga provinsi dan nasional. “Arka memiliki bakat di bidang cerita sejak ia duduk di bangku kelas 4. Di lomba di tingkat nasional ini pun, Arka menganggap ini sebagai pesta sambil lomba,” kata Erma.
Dukungan orangtua pun, menjadi kunci keberhasilan Arka dalam lomba-lomba yang dilakoninya. Sebelumnya, putra pertama pasangan Agus Hendriyanto dan Hanum Tri Buddy S., menjadi Juara 3 di tingkat Kota dalam Lomba Mapel dan Seni Islami.
Sementara itu, Arkautar Yogaraksa yang merupakan penyandang tuna rungu menjadi juara kedua dalam lomba yang sama yang diselenggarakan Kemdikbud RI tersebut. Arkautar mengirimkan karya gambar desain grafis tentang “education for all” yang sebelumnya menjadi juara pertama di tingkat provinsi Jawa Tengah.
Dalam lomba tersebut, Arkautar yang memiliki minat dan bakat dalam seni grafis mempresentasikan tentang karyanya dibantu oleh Guru Pendamping Khususnya, Eko Setyawan.
Al Firdaus World Class Islamic School berkomitmen untuk mengembangkan minat dan bakat para peserta didik sesuai dengan konsep pendidikan inklusif yang diusung oleh Al Firdaus. Hal ini dilakukan melalui kegiatan pengembangan bakat serta pengiriman delegasi lomba sesuai minat dan bakat siswa, baik untuk kategori khusus ABK maupun kategori umum.