Al Firdaus adalah Perjalanan Cinta dan Asa

Al Firdaus adalah Perjalanan Cinta dan Asa


(Umi Nopiarti, S.Pd ., M.Pd. Pendidik di MYP HS Al Firdaus)

Sebuah Tantangan yang Luar Biasa Al Firdaus Masuk Kancah Internasional

Alhamdulillahirabbil ‘alamiin adalah kata yang terucap dengan lisan saat ini pada perjalanan hampir 13 tahun saya berjalan beriringan dan bergandeng tangan dengan Al Firdaus. Tiupan angin sepoi pagi hari di bawah pepohonan rindang di sekitar sekolah menjadi magnet tersendiri saat kami para guru ini mulai bersendau gurau dengan siswa-siswa kami. Ini yang kadang membuat candu bagi kami para guru, selain lingkungan sekolah yang bisa dibilang homy, sejuk dan segar karena banyak pepohonan rindang juga interaksi dan cengkrama antara kami mencerminkan keceriaan . Bahkan di saat-saat kami belajar bersama tak terasa kami sedang proses pembelajaran , saya membawa anak-anak untuk belajar observasi di luar kelas, melihat taman “Alquran” kami meyebutnya seperti itu. Taman yang beberapa pohonnya sengaja kami tanam adalah macam –macam pepohonan yang disebutkan di Alquran seperti pisang, kurma, tiin, zaitun . Semoga tanaman tanaman tersebut masih ada terus ya, kalau kita rawat. Di sana kami bisa belajar dan bertanya jawab, sesekali duduk di gazebo yang teduh.

Pembelajaran yang bisa membawa good mood yang menjadi tantangan bagi guru-guru kami. Saat ini kami para guru yang berada pada level usia generasi x sementara kami mengajar anak anak yang level usia generasi z dan generasi milenial. Apabila guru-guru Al Firdaus tidak meng-upgrade kemampuan mengajar pasti saja akan segera sepi kelas kita. Kita bisa meningkatkan dengan belajar metode dan teknik mengajar sesuai kebutuhan generasi saat ini. Itulah mengapa siswa-siswi sepertinya sangat tertantang dengan belajar di Al Firdaus. Semoga siswa–siswa menikmati perjalanan bersama kami untuk belajar bersama dan meraih asa demi masa depan. Bagi kami yang terpenting adalah bagaimana siswa memiliki akhlaq yang baik dan karakter yang kuat untuk bisa menjadi generasi yang tangguh menghadapi kehidupan selanjutnya. Untuk minat dan bakat tergantung akan kesukaan mereka cenderung memilih yang mana, tidak ada paksaan biarkan mereka tumbuh dan berkembang sesuai minat dan bakatnya. Hal ini karena secara tidak langsung kami bersama mereka hampir setengah hari dan menjadi tanggung jawab kami siswa pada saat jam–jam tersebut. Sungguh amanah yang besar dari para orang tua murid kepada kami. Kami para guru ini semoga selalu mendapatkan keberkahan dari Allah SWT dan menjadikan aktivitas kami ladang amal ibadah.

Tantangan demi tantangan sangat kami rasakan selama perjalanan di Al Firdaus. Salah satunya yang saya rasakan adalah pada tahun 2018 saat pertama Al Firdaus mulai mendaftarkan diri menjadi komunitas sekolah International Baccalaureate yaitu pada masa awal kandidasi. Namun, apa sih sebenarnya kurikulum IB itu? International Baccalaureate atau IB bisa dibilang merupakan program pendidikan yang menantang dan menyeluruh. Kurikulum pendidikan ini telah diakui di internasional dan banyak diikuti oleh siswa di seluruh dunia. Sekolah-sekolah berkurikulum IB biasanya memiliki komitmen untuk pendidikan lintas budaya yang aktif, kreatif, dan memungkinkan para siswa untuk belajar di universitas terkemuka di seluruh dunia.

Tujuan dari Kurikulum IB secara umum memiliki tujuan untuk mendorong setiap siswa agar dapat memiliki wawasan global, kreativitas, mengembangkan emosi, intelektualitas, serta kemampuan sosial. Kurikulum ini juga dapat berkontribusi positif untuk lingkungan, budaya, dan perdamaian dunia. Secara khusus, tujuan dari kurikulum IB adalah mengajarkan siswa untuk:
 Menjelajahi apa yang harus dipelajari.
 Mengajukan pertanyaan yang menantang dan bijaksana.
 Mengembangkan rasa identitas dan budaya.
 Mengembangkan kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang-orang dari berbagai negara dan budaya.

Masyallah!!! itu kata pertama yang saya teriakkan pertama kali saat mendengar sosialisasi awal bersama Ketua Yayasan Al Firdaus yaitu Ibunda Hj. Eny Rahma Zaenah, S.E., M.M. kala itu. Antara asa dan dilema mungkin tetapi tidak ada ceritanya kalau di setiap tahapan langkah di Al Firdaus tidak ada tantangan kalau kita akan maju. Pilih tinggal di tempat yang nantinya tertinggal atau maju bersama!

Sejak ditetapkan sekolah kami bergabung dengan komunitas sekolah IB di dunia maka seluruh hati, mata, langkah kaki dan irama kerja semakin dipercepat dari langkah sebelumnya. Kami harus siap dengan transformasi di bidang pendidikan ini. Luar biasa energi yang kami keluarkan saat awal menjadi kandidasi sekolah IB. Kami mulai mempersiapkan secara visi, misi, pembelajaran berbasis konseptual dan inquairy, mengolah semua infrastuktur yang kami miliki di MYP-HS Al Firdaus. Saat itu saya masuk dalam jajaran struktural di MYP-HS Al Firdaus. Bisa dibayangkan betapa kami nyaris tiap hari, tiap pekan berkolaborasi dan berkoordinasi. Saya merasakan sendiri begitu sulit perjuangan kami menuju otorisasi IB, sehingga anak dan guru tantangan dan hambatan kami libas bahkan waktu, tenaga dan pkiran semua tersita untuk terlegalnya kami menjadi bagian dari perubahan pendidikan dunia. Semua kita lakukan pastinya dengan perencanaan yang ideal. Semua tentunya terlibat dalam misi ini. Baik Pihak yayasan, struktural unit pendidikan, guru, karyawan, siswa dan orang tua.

Tanpa dukungan mereka yang saya sebutkan pastinya tidak akan terkabul apa yang menjadi deretan doa-doa kami. Hal yang paling menantang salah satunya saat sekolah kedatangan konsultan IB dari India yaitu Mrs. Meeta Varma pada tanggal 28 Juli 2019. Tujuan konsultan datang adalah mendampingi bagi sekolah yang sudah kandidasi untuk melihat atau memotret sejauh apa persiapan dan visi misi sekolah kami untuk bergabung di frame pendidikan IB. Ada beberapa standar yang harus kami lakukan yaitu filosofi, organisasi, pembelajaran, dan penilaian.

(Mrs Meeta Varma saat kunjungan di kelas melihat aktifitas belajar kami)

Kami para guru, staf, karyawan, orang tua siswa, siswa dan semua pemangku kebijakan saling bahu-membahu untuk target cita-cita kami. Saya senang sekali dapat membantu berkolaborasi dalam meraih impian tersebut. Saya mendapatkan tugas memberikan pelatihan kepada staf dan karyawan terkait filosofi IB.

Salah satu hal yang menarik ketika saya bersama mereka yaitu staf dan karyawan yang secara pembagian tugas mereka tidak langsung terlibat di dalam IB teaching and learning yaitu mereka sangat bersemangat dalam pelatihan. Mereka saya beri materi tentang filosofi IB, mengapa kita bergabung dengan IB dan nilai-nilai IB learner profile yang menjadi acuan seluruh kegiatan pembelajaran di IB.

Saya teringat betapa mereka dengan susah payah mengingat 10 IB learner profile, dan menjabarkannya dalam pekerjaan mereka. Akan tetapi saya sangat menyukai kegiatan bersama mereka. Meskipun mereka ada yang beberapa menjadi staf cleaning service, staf dapur dan lain lain tapi semangat untuk belajar sungguh luar biasa.

Saya mengemas pelatihan dengan rileks dan penyampaian bahasa yang sederhana sehingga mereka dapat memahami materi yang saya berikan. Bahkan saya perkenalkan materi dengan sedikit metode IT yaitu dengan menggunakan aplikasi jamboard. Mereka awalnya yang beberapa memegang sapu, sebagai cleaning service mereka harus pegang mouse dan mengerjakan melalui komputer.

Saya selalu memotivasi mereka bahwa kita belajar bersama, asal semangat selalu tumbuh di dada tidak ada hal yang tidak mungkin bila kita mau belajar. Itu sekelumit pengalaman saya bersama mereka, sangat mnyenangkan sekali meskipun terkadang kita butuh effort yang tinggi untuk membuat kreativitas pelatihan yang tidak membosankan.

Dan pada akhirnya sampailah kita pada masa otorisasi yang terselenggara pada tanggal 24 dan 25 Februari 2021 kegiatan tersebut terselenggara secara daring atau dalam jaringan di karenakan pada saat itu kami sedang pada masa pandemi Covid-19 sehingga tidak memungkinkan bagi tim visitor datang ke sekolah kami.

Kami mendapat visitor dari Australia dan India. Saya teringat sekali peristiwa penting tersebut kami para guru, jajaran stuktural yayasan dan struktural MYP-HS Al Firdaus juga staf dan karyawan semua mendapat giliran untuk menjawab pertanyaan visitor sesuai dengan pembagian tugas kami.

Rasanya seperti ujian skripsi dengan dua dosen sehingga badan terasa dingin semua dan basah tangan saya karena berkeringat. Ini semua karena perasaan was-was kalau nantinya kami tidak bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan dari visitor terkait implementasi standar IB pada pembelajaran kami.

Perjalan yang cukup melelahkan bagi saya dan hampir semua teman seperjuangan. Namun kami melakukan semata-mata karena mencari rida Allah SWT dan semoga aktivitas kami dalam mencerdaskan anak bangsa ini mendapatkan nilai ibadah oleh Allah SWT, Aamiin. Hingga pada akhirnya kami MYP High School Al Firdaus dinyatakan terotorisasi oleh IB pusat pada tanggal 1 Mei 2021. Hadiah bagi kami dalam menjelang Hari Pendidikan Nasional.

Berpartisipasi dalam Menyukseskan Al Firdaus Menjadi Juara 3 dalam Ajang Lomba Sekolah Sehat Tingkat Kabupaten (5 November 2020)
Lomba sekolah sehat merupakan bentuk pembinaan sekaligus penghargaan kepada sekolah yang menjaga kesehatan siswa dan lingkungannya. Hal ini menunjukkan bahwa semua sektor tengah mengupayakan SDM Indonesia yang unggul. Tujuan penyelenggaraan penilaian Lomba Sekolah Sehat (LSS) yakni untuk membangun kebiasaan perilaku yang sehat. Secara berturut-turut agenda sekolah luar biasa silih berganti.

Sebagai sekolah swasta kami terus berpacu untuk berusaha meraih keunggulan-keunggulan kami. Dan MYP-HS Al Firdaus dalam hal ini pada jenjang SMP Al Firdaus kembali mendapat tantangan berikutnya, yaitu diminta oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sukoharjo untuk mengikuti Lomba Sekolah Sehat.

Ya Allah dengan niat yang lillahi ta’alla kami para guru bahu-membahu untu tugas ini. Standar penilaian dan surat penunjukan sudah kami terima. Saya mengajukan proposal ke yayasan untuk kegiatan ini. Alhamdulillah kegiatan didukung oleh yayasan, komite guru, staf, dan karyawan serta para siswa.

Kami menyiapkan seluruh sarana prasarana dalam indikator penilaian LSS tahun 2020, mulai dari pembenahan UKS, membentuk Kader Kesehatan Remaja, menjalin kerjasama dengan Puskesmas setempat. Kerjasama dengan Babin Kamtibmas dalam hal remaja anti narkoba, sampai pada kebersihan makanan dan kebersihan serta kesehatan lingkungan sekolah. Kami tidak dapat melakukan secara sempurna, namun tekad dan semangat kami terus membara. Kolaborasi dan terus bersinergi dengan pihak–pihak terkait terus kami jalankan.

Membuat buku saku LSS dalam hitungan hari, membuat video publikasi sampai membuat taman di Al Firdaus lebih banyak. Saya ingat betapa dukungan orang tua luar biasa sampai–sampai saya menerima banyak bantuan pot bunga beserta bunga sampai 50 puluhan pot. Semua demi kegiatan dan sekolah kita.

Pada acara puncak penilaian, kami mengundang jajaran pejabat di kecamatan mulai dari Bapak Camat Kartasura, Kepala Puskesmas, Kapolsek dan Danramil Kartasura. Benar-benar kami diberi kebaikan dan kemudahan yang sangat tidak terlintas dalam pikiran saya.

Dalam waktu yang sangat singkat kami harus bergerak cepat. Meskipun kami tidak dapat mempersembahkan juara 1 atau 2 kami sangat menghargai prosesnya. Bagi saya proses yang membutuhkan perjuangan ini pastinya sangat berarti bagi saya untuk terus belajar tentang nilai-nilai kehidupan. Pantang menyerah, semangat, menghargai orang lain, kolaborasi, komunikatif dan masih banyak lagi.

(Saya pada saat memberikan sambutan pada tamu undangan pada penilaian Lomba Sekolah Sehat 2020)

Berpartisipasi dalam Mensukseskan Al Firdaus Menjadi Sekolah Adiwiyata Tingkat Kabupaten Sukoharjo (9 November 2020)

Sekolah Adiwiyata adalah sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan, serta memiliki program nyata untuk mengintegrasikan pelestarian lingkungan dalam kegiatan belajar-mengajar atau istilah kerennya adalah green school. Sekolah Adiwiyata Nasional diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 05 Tahun 2013. Di sana disebutkan bahwa sekolah ini bisa berbentuk sekolah tingkat dasar, menengah pertama, atau menengah atas dan sederajat, baik sekolah negeri yang dikelola pemerintah maupun swasta yang telah terakreditasi.

Tujuan didirikannya sekolah Adiwiyata adalah mewujudkan masyarakat sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan dengan tiga cara, yaitu: Menciptakan tempat belajar yang lebih baik untuk meningkatkan mutu murid, guru, wali murid, hingga masyarakat sekitar, sekaligus melestarikan lingkungan hidup. Ikut membantu melestarikan lingkungan hidup demi keberlangsungan generasi yang akan datang. Warga sekolah bertanggung jawab dalam menyelamatkan lingkungan hidup yang berkelanjutan.

Dalam kesempatan ini SMP Al Firdaus berkesempatan mengikuti ajang bergengsi di bidang lingkungan hidup, yaitu menjadikan SMP Al Firdaus menjadi Sekolah Adiwiyata. Hal ini tentu tidak mudah bagi saya dan teman-teman seluruh warga sekolah. Namun kami harus tetap semangat dalam menghadapi tantangan ini. Ada sekitar 20 sekolah yang mengikuti dari jenjang sekolah dasar sampai menengah atas.

Kami mendapatkan pelatihan dan standar penilaian dari Dinas Pendidikan dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sukoharjo. Pada hari yang sudah ditentukan kami mendapatkan jadwal penilaian, dan kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan hasil yang baik. Menjadi sekolah Adiwiyata di Kabupaten Sukoharjo.

Beberapa aspek yang dinilai adalah penghijauan sekolah, ruang publik, ruang terbuka hijau, pembuangan limbah sekolah, kebersihan kelas, pemanfaatan sampai menjadi sesuatu yang bisa dimanfaatkan sampai pada kurikulum Sekolah Adiwiyata.

Alhamdulillah kampus MYP-HS Al Firdaus didukung oleh tempatnya yang luas dan masih banyak pohon yang rindang, sehingga dapat menambah nilai keunggulan di Sekolah Adiwiyata.

Selain itu kami juga mempersiapkan sarana prasarana pendukung, taman apotek hidup, kolam lele dan taman Alquran. Juri sangat terkesan dengan sekolah kami yang sangat rindang dengan gazebo yang sejuk. Semoga kita dapat konsisten manjaga lingkungan belajar di kampus tercinta ini. Dan alhamdulillah kami mendapatkan predikat Sekolah Adiwiyata tingkat Kabupaten Sukoharjo.

(Saya saat mengantarkan para juri Sekolah Adiwiyata dari Dinas Pendidikan dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sukoharjo)

Tantangan kembali menjadikan Al Firdaus layak sekolah standart Nasional Terakreditasi “A” (24-25 November 2020)

Akreditasi sekolah dilakukan sebagai penilaian kelayakan suatu satuan pendidikan. Ketika suatu sekolah mendapatkan hasil penilaian akreditasinya, sekolah tersebut bisa mengetahui kekurangan dan kelebihannya di mana seberapa banyak kekurangannya. Siapa tahu nanti baik pemerintah, masyarakat, atau sektor swasta ada yang berniat memberikan dukungan begitu mengetahui hasilnya.

Dengan diketahui nilai akreditasinya secara transparan, masyarakat juga lebih leluasa memilih sekolah untuk anak-anaknya. Baik orang tua hanya mau memilih sekolah dengan akreditasi A saja, atau mau menerima akreditasi B (misalnya) karena percaya dengan output lulusannya yang luar biasa. Apa saja komponen yang harus terstandar di akreditasi dalam hal ini sekolah dinilai dalam akreditasi sekolah adalah (1) mutu lulusan, (2) proses pembelajaran, (3) kinerja guru, dan (4) manajemen sekolah.

Dan saya pada tahun 2019 mulai mendapat amanah sebagai Kepala Sekolah tingkat SMP di Al Firdaus mendapatkan tugas maha besar ini pada tanggal 15 November 2020 itu artinya saya dan seluruh teman-teman guru dan staf memperjuangkan akreditasi bagi tingkat SMP yang lima tahun lalu mendapat nilai A. Kembali tantangan ini saya terima, bagaimana tidak kabar tersebut langsung saya dapatkan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sukoharjo bahwa pada tahun 2020 sistem akreditasi berubah dengan sistem baru dan hanya ada dua SMP di Kabupaten Sukoharjo yang terpilih untuk mengawalinya atau diistilahkan dengan Akreditasi Pilot Project 2020.

Saya cukup terkuras energi, pikiran, keringat, waktu dan tenaga saya. Tidak hanya itu saya juga harus memutar otak dan strategi untuk bagaimana kerja cepat, kerja cerdas dan kerja tuntas. Saya dan teman-teman mengadakan koordinasi secara berkelanjutan dan membuat jadwal dan pantauan pengerjaan borang-borang pertanyaan yang diminta oleh asesor secara daring.

Tidak mudah memang bersinergi dan berkolaborasi tapi saya yakin dengan bekerjasama kita bisa menjalin kekuatan. Termasuk bantuan dari orang tua yang hebat, Ketua Komite Sekolah dan anggota serta siswa-siswa yang ikut berperan aktif menyukseskan Akreditasi Nasional SMP 2020. Hingga pada akhirnya pada tanggal 24 dan 25 November 2020 merupakan hari yang bersejarah bagi saya.

Saya sebagai kepala sekolah saat itu khusus diberikan jadwal wawancara dengan dua asesor sekaligus selama hampir 7 sampai 8 jam setiap harinya. Begitu juga dengan guru, wakil kepala sekolah, bendahara sekolah dan perwakilan orang tua serta perwakilan siswa yang hadir secara terjadwal untuk melakukan wawancara secara daring.

Saya cukup terharu dengan pencapaian ini dan alhamdulillah pada bulan Desember kami mendapat informasi dari Badan Akreditasi Nasional bahwa perjuangan kami tidak sia-sia, kami mendapatkan nilai akreditasi A (85) atau unggul. Saya sempat meneteskan air mata suka cita, sertifikat langsung saya unduh dan saya cetak. Saya peluk sertifikat dan teman-teman guru juga. Rasanya terbayar sudah lelah, capek, keringat dan energi kami dengan pencapaian predikat tersebut. Semoga Al Firdaus tetap jaya dan maju di kancah pendidikan nasional. Akhirnya kami dapat mempertahankan gelar akreditasi 5 tahun yang lalu.

Bersyukur Menjadi Fasilitator Sekolah Penggerak Nasional 2022

Bersyukur yang bertubi-tubi bagi saya. Alhamdulillah atas segala Nikmat Mu Ya Rabb, karena saya dinyatakan lolos seleksi menjadi fasilitator sekolah penggerak nasional angkatan yang kedua 2022. Sebaik-baiknya manusia jadilah manusia yang bermanfaat bagi sesama, dari kutipan kalimat di atas maka saya merasa tertantang untuk mengikuti seleksi fasilitator sekolah penggerak nasional.

Program yang di selenggarakan oleh Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset Dan Teknologi Direktorat Jenderal Guru Dan Tenaga Kependidikan Pusat ini memulai melaksanakan transformasi pendidikan dengan di selenggarakannya Program Sekolah Penggerak, Guru Penggerak dan Merdeka Belajar.

Adapun tujuan Program Sekolah Penggerak adalah upaya untuk mewujudkan visi Pendidikan Indonesia dalam mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila. Program Sekolah Penggerak berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang mencakup kompetensi (literasi dan numerasi) dan karakter, diawali dengan SDM yang unggul (kepala sekolah dan guru).

Program Sekolah Penggerak merupakan penyempurnaan program transformasi sekolah sebelumnya. Program Sekolah Penggerak akan mengakselerasi sekolah negeri/swasta di seluruh kondisi sekolah untuk bergerak 1-2 tahap lebih maju. Program dilakukan bertahap dan terintegrasi dengan ekosistem hingga seluruh sekolah di Indonesia menjadi Program Sekolah Penggerak. (https://sekolah.penggerak.kemdikbud.go.id/programsekolahpenggerak/)

Program Guru Penggerak dirancang dengan menitikberatkan pada kualitas pelatihan dan pendampingan. Tujuannya agar peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah mampu menciptakan ekosistem pendidikan yang berdaya dan berkomitmen dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar murid. Tahun 2020, Kemendikbud akan merekrut 280 fasilitator dan 560 pendamping.

Peran fasilitator dan pendamping akan menjadi kunci dalam memastikan dampak baik dan keberlangsungan program Guru Penggerak. Kemendikbud mengajak para widyaiswara untuk mendaftarkan diri sebagai fasilitator. Fasilitator berperan dalam memandu proses pelatihan daring, mengumpulkan tugas-tugas peserta, memberi umpan balik dan motivasi, serta memfasilitasi refleksi belajar selama proses pelatihan calon Guru Penggerak.

Partisipasi guru, kepala sekolah, dan praktisi pendidikan yang memiliki pengalaman dan mempraktikan merdeka belajar juga didorong untuk mengikuti seleksi sebagai pendamping. Para partisipan tersebut akan berperan sebagai pelatih dan mentor bagi para calon Guru Penggerak.

Para pendamping diharapkan dapat menjadi rekan diskusi untuk membantu calon Guru Penggerak dalam mengimplementasikan merdeka belajar di sekolah. Mereka akan memfasilitasi lokakarya bulanan, mencatat perkembangan, dan memberi umpan balik yang konstruktif.

Dengan tekad yang kuat saya mendaftarkan diri. Meskipun pada angkatan pertama saya gagal, saya mencoba kembali pada angkatan kedua di tahun 2021. Dengan mengikuti seluruh rangkaian seleksi. Rangkaian seleksi Fasilitator Sekolah Penggerak (FSP) terdiri dari tes kelengkapan administrasi, tes menulis esai, wawancara dengan asesor dan yang terakhir praktik melatih di depan asesor. Semua dilakukan dengan sistem gugur.

Apabila tidak lolos tahapan awal yaitu tes admiistrasi maka peserta tidak akan lolos tes berikutnya begitu selanjutnya sampai 4 tahapan. Alhamdulillah saya didukung oleh teman-teman guru dan keluarga serta lingkungan sekolah yang sangat memberikan kesempatan yang luar biasa ini. Sehingga pada tanggal 15 Februari 2022 saya dinyatakan lolos menjadi FSP Angkatan ke 2 tahun 2021 dengan masa bhakti pada tahun 2022/2023.

Dengan menjadi FSP saya bisa berpartisipasi dan ikut berperan serta dalam transformasi pendidikan di Indonesia. Yang mana pendidikan di Indonesia selama masa pandemi selama hampir 3 tahun mengalami kemunduran yang hebat atau dinamakan dengan loss learning. Oleh karena itu saya siap mengikuti bimbingan teknis dan diklat yang diselenggarakan oleh Kemendikbud dan Riset Teknologi selam kurang lebih 3 bulan secara daring (dalam jaringan). Dan akan mendapat tugas memantau sekolah penggerak baik dari PAUD sampai SMA di seluruh Indonesia. Dan alhamdulillah saya mendapat sekolah penggerak di kabupaten-kabupaten Provinsi Jawa Tengah.

Ada hal yang membuat saya sedikit kurang percaya diri saat di awal mengetahui daftar peserta FSP yang diterima, yaitu hampir 80% peserta adalah para dosen di universitas negeri dan swasta di seluruh Indonesia dan para Pejabat Dinas Pendidikan di seluruh Indonesia.

Menjadi bagian dari mereka sungguh kesempatan yang diberikan Allah SWT tidak pernah saya pikirkan sebelumnya. Semoga saya dapat mengikuti bimtek dan diklat secara baik dan lancar. Demikian pula saat monitoring dan evaluasi di sekolah-sekolah penggerak dimana saya ditempatkan.

MILAD AL FIRDAUS ke 25, saya persembahkan sebuah puisi ciptaan saya sendiri

Kepadamu Al Firdaus

Perjalanan bersamamu sungguh mengisahkan cerita

Kita yang sudah lebih dari satu dasa warsa

Bersamamu mengartikan semangat membara

Bersamamu mengartikan cerita bahwa kita bisa raih asa

 

Aku tak dapat memberimu rona bahagia yang menyala

Aku tak dapat memberimu sinar gemerlap indahnya dunia

Yang aku bisa lakukan hanya hati nurani yang tulus

Untuk mengabdi pada negeri…

 

Kepal kuat tangan ini senantiasa terus ada untukmu

Meskipun terseok-seok langkahku

Meskipun berdarah-darah tubuhku

Aku yakin kamu selalu ada untuk negeri tercinita

 

Untuk jiwa dan cita seluruh anak bangsa…

Untuk antarkan mereka di kancah dunia

Karena kita ada, bersama dan akan kembali PadaNya

Lewat karya aku harapkan menjadi ibadah semata…