Ketika Kakiku Tak Mampu Lagi Mengiringi Langkah Panjangmu
(Istiati, S.Pd: Pendidik di Early Years Program)
Menjadi pilihan dan passion tersendiri bagiku berada di lingkungan pendidikan anak usia dini. Dan 25 tahun sudah aku berada di Lembaga Pendidikan Al Firdaus, sebuah lembaga pendidikan yang mengedepankan mendidik dengan hati dengan keanekaragaman yang ada. Salah satu Lembaga Pendidikan besar di Surakarta yang energik bergerak berinovasi dalam setiap langkahnya.
Tahun 1997 awal berdirinya, di tahun itu pula kaki ini menapak membersamai dalam setiap langkah yang pastinya melewati berbagai perubahan, termasuk di dalamnya perubahan kurikulum dari Kurikulum 1994 dengan pengembangan CBSA, Kurikulum 2004, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Kurikulum Tingkat Satuan Pelajaran di tahun 2006, Kurikulum 2013 yang pastinya telah disesuaikan dengan visi misi Al Firdaus hingga di tahun 2019 Al Firdaus memilih IB Curiculum. Bangga berada di dalamnya dan bersyukur mampu mengikuti ritmenya. Untukmu Al Firdaus, tulisan Seperempat Abad Al Firdaus Memajukan Negeri.
Welcome to real world Al Firdaus!
Usia 25 tahun adalah masa di mana kau mulai masuk dalam dunia yang sesungguhnya. Kau mulai memandang dunia dengan lebih objektif dan apa adanya. Kau tentu menjadi lebih bijak, tahu jati diri, dan mulai berlari untuk menata masa depan. Untuk itu, kau perlu pendamping yang bisa kau ajak berlari untuk mengarungi dunia ini.
Tentu itu bukan aku. Aku menyadari bahwa kaki-kakiku ini tidak akan mampu lagi untuk sekadar mengikuti jejakmu apalagi mendampingi langkah panjangmu.
Sedih ….? Perasaan sedih tentu saja ada. Bagaimana tidak sedih ketika aku teringat semua kenangan membersamaimu ketika kau terlahir hingga tumbuh menjadi seperti sekarang ini. Hal itu tidak akan terjadi lagi karena kau akan menjauh dariku. Bagaimana aku tidak sedih ketika teman-teman baruku bisa membersamaimu untuk menjelajah dunia dengan langkah-langkah panjangmu, sedangkan aku hanya bisa menatapmu dari belakang hingga tampak bayanganmu. Bagaimana aku tidak sedih mengingat teman-temanku yang bersama-sama membersamaimu, satu persatu mulai tidak mampu juga untuk membersamai langkahmu.
Itulah kesedihan yang muncul dalam diriku. Harapanku kesedihan ini hanya sesaat. Kesedihan yang tidak perlu membuatmu menengok ke belakang. Apalagi kembali untuk menggandengku untuk ikut membersamaimu. Jangan lakukan itu karena justru akan memberatkan langkah panjangmu.
Takut …? Banyak orang merasa takut, cemas, dan merasa tidak dianggap ketika tertinggal rombongan yang menyebabkan bukan hanya kesehatan fisik dan psikis yang memburuk, namun kreativitas dan produktivitas pun menjadi menurun.
Namun, itu bukan aku. Ketika kautinggalkan aku untuk mempercepat langkahmu aku justru gembira karena aku merasa pernah menjadi bagian yang bisa mengantarmu menjadi sosok yang luar biasa seperti saat ini. Bagiku ketika engkau tinggalkan aku, aku merasa itu menjadi hadiah darimu untukku. Mengapa? Karena aku bisa tetap melangkah, meskipun dengan langkah-langkah kecil. Aku berharap langkah-langkah kecilku masih dapat bermanfaat untuk membersamai yang lainnya.
Stay Positive and Be Happy
Senang, riang, hari yang kunantikan
Kusambut, “‘Hai, pagi yang cerah!”
Matahari pun bersinar terang
Menemaniku pergi sekolah
“Good Morning dear Kids, keep in a good work, and find the best thing every day in your life” kataku kepada anak-anak ketika mengawali kelas. Kata-kata yang sering aku sampaikan kepada anak-anak itu, kini merasuk ke dalam sanubariku ketika aku merasa kau tinggalkan. Menurutku berprasangka baik atau “stay positive” menjadikanku selalu bersyukur dan memberikan semangat untuk melangkah sesuai dengan kemampuanku. Dengan langkah sesuai dengan kemampuanku itu menjadikan kreativitasku tetap terjaga, bahkan dapat berkembang. Itulah yang membuatku bahagia. Tentu aku juga berharap kau melangkah pasti dengan membawa kebahagiaan juga bersama dengan teman-teman yang membersamaimu kini. Teruslah melangkah Al Firdaus memajukan Negeri. Semoga Allah senantiasa Ridha dalam setiap langkahmu. Aamiin